Friday, January 25, 2013

Blue Mosque (Sultan Ahmet Camii)

Well, akhirnya kami sampai di Sultan Ahmet. 
Sultan Ahmet? Sultan Ahmet ini adalah centre point of Istanbul, ada 3 bangunan bersejarah yang berada di kawasan ini, Blue Mosque, Hagia Sophia dan Topkapi Palace. ketiganya itu bangunan yang kaya nilai sejarah islam, ketiga bangunan ini diceritakan di dalam novel #99cahayadilangitEropa

tujuan kami hari ini berkunjung ke Hagia Sophia, tapi karena sudah waktu ashar, kami memutuskan untuk sholat di  Blue Mosque, skalian berkunjung juga. Blue Mosque atau Sultan Ahmet Camii atau Mesjid Biru ini dibangun oleh Sultan, sebagai tandingan dari Hagia Sophia yang merupakan bangunan termegah pada zamannya. saat memasuki area Blue Mosque, saya banyak berpapasan dengan turis turis mancanegara, Blue Mosque memang salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Istanbul, salah satu icon Istanbul.

halaman Blue Mosque
sebelum masuk ke mesjid, saya turun ke toilet yang terletak di bawah, tempatnya terpisah dari mesjid, saya berpapasan dengan banyak ibu ibu dan anak muda Turki yang sedang ingin ke toilet atau mengambil air wudhu. pas mau mengambil air wudhu, saya melihat sekeliling, mencari cari kran air, tapi anehnya kran air yang ada cuman di wastafel dan di dalam wc, saat itu saya pikir, wudhunya mungkin harus masuk ke toilet dulu, eh tiba tiba pas lagi cerminan di wastafel, di samping saya ada cewe Turki yang lagi wudhu dan di sana wudhu emang di wastafel aja,  cuci kakinya gimana ? berhubung orang Turki itu tinggi -tinggi dan wastafelnya ga terlalu tinggi tinggi amat, jadi kakinya diangkat naik ke wastafel aja, beress dan saya pun coba mengikutinya, berhasil. hehehe

selesai wudhu, saya naik ke atas dan menuju pintu masuk mesjid, di sini saya menemukan hal baru lagi. untuk menjaga kebersihan dan menghilangkan kata "pencuri sendal mesjid" (istilah Indonesia banget..hehehe) di Turki punya aturan, di depan pintu masuk disediakan kantongan plastik untuk membungkus sepatu/sendal, kemudian sendal/sepatu yang terbungkus plastik di bawa masuk ke dalam dan diselipkan dekat tembok. Aman! tidak hanya orang ingin melaksanakan sholat yang masuk ke Blue Mosque, sangat banyak Turis yang datang dari berbagai negara dan agama yang berbeda masuk mengunjungi mesjid ini. Masya Allah. 

untuk mengejar waktu, saya dan tari menyegerakan sholat. kami masuk ke area sholat khusus wanita, ada beberapa ibu ibu Turki yang sedang sholat dan lagi lagi membuat saya terkejut, bagaimana tidak, mereka sholat mengenakan pakean yang mereka pakai saat itu,di Indo saya biasa melihat orang orang  berabaya dan berjilbab besar yang sholat menggunakan pakaiannya, namun di sini ibu ibu itu tidak memakai abaya, hanya celana panjang yang lebar dan coat serta kerudung segitiga. sebelum terlalu jauh memikirkan itu, saya buru buru mengeluarkan mukena untuk sholat dan menjadi satu satunya orang yang memakai mukena di tempat itu. 
Alhamdulillah.
sesudah sholat dan memasukkan mukena saya keluar dari area tempat sholat khusus wanita sambil ngobrol sama Tari, saya bertanya tentang orang Turki yang sholat dengan tidak menggunakan mukena, Tari menjelaskan bahwa Turki merujuk kepada mazhab Hanafi yang tidak mengharuskan sholat dengan menggunakan mukena. tentunya ini berbeda dengan Indonesia yang menganut Mazhab syafi'i. sambil ngobrol saya mencoba berbaur dengan para Turis yang tak kalah takjubnya dengan bangunan mesjid biru ini, yang sibuk memotret di setiap sudut dan langit langit mesjid yang berhiaskan nuansa biru.

dinding langit-langit yang bernuansa biru
Subhanallah, sejak ratusan tahun yang lalu telah berdiri sebuah mesjid megah yang kemegahannya tak pernah luput dimakan waktu sampai detik ini, di dalam Blue Mosque saya hanya bisa diam, tersenyum dan bertasbih memuji Allah, Blue Mosque sebagai mesjid termegah yang berdiri kokoh di daratan Eropa ini telah berhasil membuat begitu banyak Turis yang datang ke Istanbul menjadi penasaran untuk mengunjunginya, sehingga hampir tak ada yang melewatkannya.menurut saya ini juga merupakan salah satu cara memperkenalkan Islam kepada bangsa barat, melalui sebuah keindahan yang membuat mereka sadar bahwa islam bukan hanya tentang kekerasan atau terorisme.

sambil berfoto dan mengagumi, Tari juga menceritakan bahwa semua ukiran dan jumlah tiang yang terdapat di dalam mesjid ini memiliki makna tersendiri. rasanya ingin sekali berlama lama di dalam rumah Allah ini, kemegahan di setiap sudutnya tak cukup dinikmati dengan sekilas. saya mencoba berjalan  menerobos keramaian sambil sedikit menguping bila mendengar suara Tour guide yang bercerita tentang pembangunan Blue Mosque, Tour guide bule itu menggunakan bahasa inggris jadi saya hanya bisa menangkap sedikit darinya. tiba tiba saya berada dalam rombongan yang wajahnya tidak asing, wajah indonesia, lagi lagi perasaan senang bertemu orang Indonesia menghampiri, mereka di pandu oleh seorang Tour Guide yang bisa berbahasa Indonesia, jadilah saya duduk di dekat mereka mendengarkan tentang sejarah Blue Mosque secara gratis! hehehe, (salah satu trik ini*)
dari bapak guide yang berbahasa Indonesia saya jadi mengetahui kalau saja Blue Mosque dibangun bersemenkan telur burung Unta, itulah yang menyebabkan langit-langitnya tetap bersih tanpa gangguan sarang laba-laba. sayangnya saya tidak bisa berlama lama mendengarkan penjelasan Tour guide, waktu sudah menunjukkan pukul 4 lewat, hari sudah mulai gelap, kami akan segera pulang, karena sebentar lagi waktu berbuka puasa bagi Tari. malam hari yang panjang di musim gugur saat itu membuat kami tak sempat lagi berkunjung ke Hagia Sophia, padahal tempatnya berhadapan loh dengan Blue Mosque.
sebelum pulang foto depan hagia sophia

Thursday, January 24, 2013

Jalan - Jalan di Istanbul (Part 1)

Gimana rasanya  ngantuk hebat saat pukul 6 sore karena jiwa masih mengikuti waktu Indonesia.
begitupula dengan waktu bangun tidur. jadi sekitar pukul 4 dini hari (waktu Istanbul) rasanya udah pengen bangeeet bangun tidur tapi diluar jendela masih gelap, flat gelap karena lampu pada dimatikan dan pastinya orang orang masih pada terlelap. padahal saya sendiri rasanya sudah capek tiduur.. (hmmm.... first time nih, biasanya selalu masih mau tidur lagi). kalo mau bangun sholat subuh juga masih lama, soalnya subuh sekitar pukul 6...akhirnya saya coba coba menghitung waktu ke 6 jam lebih cepat, jreeng! bener aja yah di Indo sudah pukul 10 pagi pantasaan udah capek tidur.... hmmm.. setelah bolak balik kiri kanan akhirnya mencoba terlelap lagi....

pukul 6 lewat terbangun, sholat subuh dan pagi itu Istanbul menyapa dengan hujan yang menambah dinginnya pagi hari. hari ini kebetulan Tari ada kelas jam 9 pagi, jadi kami sepakat untuk berjalan jalan setelah tari selesai kuliah, sekitar pukul 11 pagi. sebelum tari berangkat, saya agak sedikit merepotkan karena meminta sarapan, alhamdulillah, daging jamur masakan Tari semalam untuk OT masih ada, jadi kami sarapan daging jamur dan nasi pilav (nasi khas turki yang dicampur minyak zaitun). selesai sarapan Tari memberitahu kalo saja kue kue yang ada di kulkas bisa dinikmatin kebetulan saja, ekler kemarin masih ada jadi ngemil lagi deh ekler dan juice peach.

atas : daging jamur
bawah:  peach juice dan ekler

karena masih pukul 8 pagi, jadi kita foto foto di teras flat. udara di luar tanpa baju hangat dingiiin banget tapi yaa, gpp lah, sekali sekali.. hehhee
muka bantal 

capek foto foto dan kedinginan, masuk ke dalam lagi beresin tempat tidur dan diubah menjadi sofa lagi. setelahnya saya mandi dan bersiap siap. tepat pukul setengah 12 kalo ga salah, Tari sudah sampai kita juga udah siap tapi di luar hujan. jadi kami sepakat keluarnya jam 1 siang, semoga hujannya reda. Alhamdulillah , di Istanbul suara adzan akan selalu berkumandang di waktu-waktu sholat , so feel likes Indonesia :)

setelah pukul 1 siang, hujan mulai reda, kami pun keluar dari apartemen/flat. ini kali pertama saya menyapa Istanbul dengan jelas (kemarin kan baru datang, jadi masih bingung liat kiri dan kanan.hehe) diluar orang orang pada sibuk berlalu lalang dengan cepatnya, sekitar flat banyak pertokoan, ada mini market, penjual ikan, penjual lokum, pulsa dan banyak lagi penjual tas juga ada loh :)) siang itu hanya gerimis namun anginnya sangat kencang, sampai sampai payung tari keangkat naik, Astagfirullah. 

tujuan pertama kali ini adalah ke carsi (pasar) untuk menukar uang dan beli kartu Turkcell. pasar di sini maksudnya bukan pasar tradisional yaa, tapi semacam pertokoan di sisi kanan dan kiri jalan dan berderet panjang, di sana udah ada penjual baju dan segala macamnya. ke Umraniye carsi sebenarnya dekat untuk jalan kaki, namun untuk cepatnya tetap naik bus. pas naik ke bus mau scan istanbul kart, eh ternyata isinya ga mencukupi! untungnya tetap bisa naik dulu dan nanti setelah sampai di durak tujuan baru isi akbil sambil ditungguin busnya dan scan ulang. sampai di carsi (pasar) kita langsung jalan ke money changer, di sini Tari yang ngomong sama petugasnya karena OT sama skali ga tau bahasa inggris...dari situ kami lanjut ke Turkcell (salah satu counter handphone) untuk beli kartu biar tetap bisa berkomunikasi dengan kerabat di Indonesia. di Istanbul sangat jarang skali didapatkan jaringan wifi, tapi sinyal provider lancaar banget, jarang pending.

next, kita lanjut naik bus no. 13 yang rutenya Kadikoy. Kadikoy sebagai tempat perhentian terakhir, sebelum  lanjut naik ferry nyebrang ke Istanbul Eropa, sebenarnya bisa naik bus juga seperti perjalanan kemarin, namun naik ferry lebih enak, bisa duduk santai sambil  makan dan melihat pemandangan blue mosque dari laut marmara. Subhanallah. kapalnya juga bersih dan dilengkapi heater, jadi ga kedinginan. naik ferry nyebrang benua ini udah seperti suatu kebiasaan sehari hari bagi warga Istanbul, naik ferry dari Asia ke Eropa yaaa bisa dibilang kayak naik angkot dari rumah ke kampus, waktu tempuhnya juga hanya sekitar 40 menit, cepat kan?!

lunch et doner di ferry
setelah 40 menit kemudian kami sampai di Eminonu, dari Eminonu kita melihat mesjid yeni camii (mesjid baru) walaupun namanya mesjid baru namun mesjid ini dibangunnya udah lama bangeet. dari Eminonu, kami berjalan menuju durak, menunggu Tram untuk ke Sultan ahmet...

Saturday, January 19, 2013

Arrived at Istanbul

Lanjutan dari postingan sebelumnya....

Tepat pukul 11.05 waktu Istanbul, pesawat QR 482 mendarat dengan selamat di Attaturk International Airport. keluar dari badan pesawat saya dan kak asa segera menuju ke tempat pembelian visa sebelum menuju ke Imigrasi. tidak sulit bagi warga Indonesia untuk mendapatkan visa masuk ke negara Turki, cukup membeli Visa On Arrival seharga USD 25, dapat deh izin masuk ke Turki selama 30 hari. 

setelah mengantri panjang diimigrasi, kami lanjut menuju ke pengambilan bagasi. tempat pengambilan bagasi ini berbeda dengan kebanyakan yang ada di bandara Indonesia. kalau di Indonesia bentuknya kebanyakan U, di attaturk bentuknya seperti angka 0 dan koper-koper akan lompat keluar dari bagian tengah, unik, bukan,,, hehehehe

setelah mendapatkan koper, saya dan kak asa langsung keluar bandara sambil melihat kiri kanan, berharap menemukan oranng berwajah Indonesia, sebelumnya saya sudah janjian dengan Sulih, seorang mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Istanbul, untuk menjemput kami di bandara. melihat sekeliling dan tidak menemukan seorang pun berwajah indonesia, akhirnya saya mencoba menghubungi melalui hp, untung saja telkomsel sudah kerjasama dengan Turkcell jadi ada sinyal di hp. setelah telponan, akhirnya ketemu juga dengan Sulih, kenalan dan pelukan. rasanya senang sekali bertemu saudara sebangsa se-tanah air di negeri orang. 

keluar dari bandara, kita langsung naik metro (kereta listrik bawah tanah) menuju ke durak zincirlikuyu. situasi dan kondisi perjalanan dari bandara ke rumah/ apartemen sangat beda dengan kebiasaan yang ada di Indonesia, biasanya kan kalo di Indo, keluar bandara langsung naik taxi atau di jemput mobil menuju ke rumah, mau dapat macet berjam - jam juga sebenarnya tidak masalah, toh kita cuman duduk tenang tidak perlu berat berat jaga barang bawaan. tapi di sini beda banget, harus angkat barang sendiri, naik metro ganti naik tramvay, terus naik bus lagi, untung saja di bantu Sulih. waktu itu pas di atas tram terus berdiri di antara orang orang Turki sambil menahan beratnya koper supaya tetap berdiri, saya rasanya mau nangis dan kangeeeen sama Indonesia. kenapa juga tidak naik taxi ? transportasi umum di Istanbul jauh lebih aman dan cepat dari pada naik taxi, selain itu naik taxi dari bandara ke tujuan saya Umraniye, bisa sekitar 2 juta rupiah!
kan itu buat akomodasi selama di sana.. hehehe....

jadi hari itu setelah mendaratkan kaki di benua Eropa, saya kembali lagi ke Asia, karena apartemen teman saya berada di daerah umraniye (Istanbul - Asia), perjalanan ditempuh dengan menggunakan metro - tramvay - transit tramvay - bus. cukup melelahkan namun semua menyenangkan. perhentian terakhir saya di durak umraniye. sampai di durak umraniye kami langsung di sambut sarah, kebetulan saat itu sulih tidak terlalu hapal apartemen baru tari, jadi sarah sebagai penunjuk jalan. Tari sendiri, tidak ikut menjemput langsung karena hari itu dia ada ujian.

sampainya di sebuah flat yang kalo tidak salah bertingkat 4, sulih menekan bel flat tari di depan pintu masuk bawah sambil menyebut namanya, kemudian dari flatnya, tari pun menjawab dan menekan bel pembuka pintu masuk utama. awalnya saya berpikir akan mengangkat koper lagi naik ke lantai 2 karena apartemen di Turki berdasarkan info dari sebuah novel, tidak memiliki lift! tapi alhamdulillah, karena flat tari, salah satu flat yang baru, maka sudah dilengkapi dengan lift. keluar dari lift di lantai 2, tari dan zaynap abla (abla :panggilan kk dalam bahasa Turki) sudah menunggu kami di depan pintu, mereka menyambut dengan sangat ramah, kami saling berkenalan dan bercupika cupiki cupika (kok double?) yaa, itulah kebiasaan orang turki, saat cupika cupikinya di tambah cupika lagi, alias 3 kali. (sila dipraktekkan). hehehehe

masuk di flat, tari lalu mengantar ke sebuah ruang tamu yang berisi 5 sofa yang nantinya juga merupakan kamar saya, kak asa dan tari. kami duduk bersama di sofa bersama tari, sarah, sulih dan zaynap abla. zaynap abla ini ramah loh, sygnya ga bisa bahasa inggris, jadilah tari, sarah atau sulih jadi translater turkish - bahasa -turkish. hehehehe. duduk sebentar tari mengajak saya melihat seisi flat. yaah flat ini terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 toilet. minamalis but more than enough. pertama kali masuk ke flat ini saya langsung feel comfort, just like homey again!. di Flat ini di huni oleh 5 orang, 4 orang Turki asli dan 1 orang Indonesia (tari), jadi nantinya saya akan berinteraksi dengan OT (orang Turki) itu. kami disambut dengan sajian selamat datang .....


the sweetest Baklava, ekler dan Turk cay
Turk Cayi (teh khas turki)
baklava, ekler dan cayi. ummm all the yummy!! saya paling suka sama ekler, enaak kayak kue sus. nah kalo turk cayi atau teh turki yang diminum dengan gelas teh khas turki ini aslinya rasanya pahit bangeeet, makin pahiit OT  makin suka. tapi kalo untuk cayi yang dibuat di rumah rasanya tidak sepahit yang di cafe karena bisa di tambah gula 10 sendok teh.. hehehe

setelah menikmati ekler dan baklava, saya mandi dulu,bersih bersih setelah 18 jam perjalanan dari malam ke siang dan menyebrangi benua asia -eropa- asia. selesai mandi, ikut ngobrol ngobrol di dapur bareng sarah, tari dan sulih yang lagi masak makanan indonesia dengan bumbu turki, adik adik ini pada pintar masak, envy deh.. mereka masak ayam bumbu waktu itu dengan nasi indonesia, mengapa disebut nasi indonesia ? karena nasi khas orang turki itu sendiri dicampur minyak zaitun (kalo ga salah, hehehe).

selang beberapa jam kemudian tiba tiba datang mahasiswa Indonesia lainnya, Fuzna dan Siti (imut), mereka datang ke flat tari menyambung kedatangan kami di Istanbul, Masha Allah. pas mereka datang, kamipun makan bersama di ruang tamu, indahnya kebersamaan ^_^ sambil cerita banyak tentang kedatangan saya ke Istanbul, tentang asal mereka, ternyata mereka ada dari semarang, jawa timur dan beberapa dari Aceh. tak lama setelah makan bersama, sarah, sulih, siti dan fuzna pamit pulang ke flat mereka. walaupun waktu istanbul masih pukul 6 sore tapi mata saya sudah mengantuk hebat!! benar saja indonesia sudah jam 12 malam... hooaam. setelah sholat isya pukul 7 malam, saya pun terlelap ....


sofa  multifungsi. malam dijadikan tempat tidur dan dibawah ada semacam laci tempat menyimpan barang
so happy to find home here... ^_^

Wednesday, January 16, 2013

Insomnia atau Begadang

sudah lebih dari 2 bulan tidurnya lewat dari jam 12 malam. 
parahnya untuk 2 hari ini, saya tidur setelah waktu subuh.
pamit tidur ya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

wibiya widget