Well, akhirnya kami sampai di Sultan Ahmet.
Sultan Ahmet? Sultan Ahmet ini adalah centre point of Istanbul, ada 3 bangunan bersejarah yang berada di kawasan ini, Blue Mosque, Hagia Sophia dan Topkapi Palace. ketiganya itu bangunan yang kaya nilai sejarah islam, ketiga bangunan ini diceritakan di dalam novel #99cahayadilangitEropa
tujuan kami hari ini berkunjung ke Hagia Sophia, tapi karena sudah waktu ashar, kami memutuskan untuk sholat di Blue Mosque, skalian berkunjung juga. Blue Mosque atau Sultan Ahmet Camii atau Mesjid Biru ini dibangun oleh Sultan, sebagai tandingan dari Hagia Sophia yang merupakan bangunan termegah pada zamannya. saat memasuki area Blue Mosque, saya banyak berpapasan dengan turis turis mancanegara, Blue Mosque memang salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Istanbul, salah satu icon Istanbul.
halaman Blue Mosque |
sebelum masuk ke mesjid, saya turun ke toilet yang terletak di bawah, tempatnya terpisah dari mesjid, saya berpapasan dengan banyak ibu ibu dan anak muda Turki yang sedang ingin ke toilet atau mengambil air wudhu. pas mau mengambil air wudhu, saya melihat sekeliling, mencari cari kran air, tapi anehnya kran air yang ada cuman di wastafel dan di dalam wc, saat itu saya pikir, wudhunya mungkin harus masuk ke toilet dulu, eh tiba tiba pas lagi cerminan di wastafel, di samping saya ada cewe Turki yang lagi wudhu dan di sana wudhu emang di wastafel aja, cuci kakinya gimana ? berhubung orang Turki itu tinggi -tinggi dan wastafelnya ga terlalu tinggi tinggi amat, jadi kakinya diangkat naik ke wastafel aja, beress dan saya pun coba mengikutinya, berhasil. hehehe
selesai wudhu, saya naik ke atas dan menuju pintu masuk mesjid, di sini saya menemukan hal baru lagi. untuk menjaga kebersihan dan menghilangkan kata "pencuri sendal mesjid" (istilah Indonesia banget..hehehe) di Turki punya aturan, di depan pintu masuk disediakan kantongan plastik untuk membungkus sepatu/sendal, kemudian sendal/sepatu yang terbungkus plastik di bawa masuk ke dalam dan diselipkan dekat tembok. Aman! tidak hanya orang ingin melaksanakan sholat yang masuk ke Blue Mosque, sangat banyak Turis yang datang dari berbagai negara dan agama yang berbeda masuk mengunjungi mesjid ini. Masya Allah.
untuk mengejar waktu, saya dan tari menyegerakan sholat. kami masuk ke area sholat khusus wanita, ada beberapa ibu ibu Turki yang sedang sholat dan lagi lagi membuat saya terkejut, bagaimana tidak, mereka sholat mengenakan pakean yang mereka pakai saat itu,di Indo saya biasa melihat orang orang berabaya dan berjilbab besar yang sholat menggunakan pakaiannya, namun di sini ibu ibu itu tidak memakai abaya, hanya celana panjang yang lebar dan coat serta kerudung segitiga. sebelum terlalu jauh memikirkan itu, saya buru buru mengeluarkan mukena untuk sholat dan menjadi satu satunya orang yang memakai mukena di tempat itu.
Alhamdulillah. |
sesudah sholat dan memasukkan mukena saya keluar dari area tempat sholat khusus wanita sambil ngobrol sama Tari, saya bertanya tentang orang Turki yang sholat dengan tidak menggunakan mukena, Tari menjelaskan bahwa Turki merujuk kepada mazhab Hanafi yang tidak mengharuskan sholat dengan menggunakan mukena. tentunya ini berbeda dengan Indonesia yang menganut Mazhab syafi'i. sambil ngobrol saya mencoba berbaur dengan para Turis yang tak kalah takjubnya dengan bangunan mesjid biru ini, yang sibuk memotret di setiap sudut dan langit langit mesjid yang berhiaskan nuansa biru.
dinding langit-langit yang bernuansa biru |
Subhanallah, sejak ratusan tahun yang lalu telah berdiri sebuah mesjid megah yang kemegahannya tak pernah luput dimakan waktu sampai detik ini, di dalam Blue Mosque saya hanya bisa diam, tersenyum dan bertasbih memuji Allah, Blue Mosque sebagai mesjid termegah yang berdiri kokoh di daratan Eropa ini telah berhasil membuat begitu banyak Turis yang datang ke Istanbul menjadi penasaran untuk mengunjunginya, sehingga hampir tak ada yang melewatkannya.menurut saya ini juga merupakan salah satu cara memperkenalkan Islam kepada bangsa barat, melalui sebuah keindahan yang membuat mereka sadar bahwa islam bukan hanya tentang kekerasan atau terorisme.
sambil berfoto dan mengagumi, Tari juga menceritakan bahwa semua ukiran dan jumlah tiang yang terdapat di dalam mesjid ini memiliki makna tersendiri. rasanya ingin sekali berlama lama di dalam rumah Allah ini, kemegahan di setiap sudutnya tak cukup dinikmati dengan sekilas. saya mencoba berjalan menerobos keramaian sambil sedikit menguping bila mendengar suara Tour guide yang bercerita tentang pembangunan Blue Mosque, Tour guide bule itu menggunakan bahasa inggris jadi saya hanya bisa menangkap sedikit darinya. tiba tiba saya berada dalam rombongan yang wajahnya tidak asing, wajah indonesia, lagi lagi perasaan senang bertemu orang Indonesia menghampiri, mereka di pandu oleh seorang Tour Guide yang bisa berbahasa Indonesia, jadilah saya duduk di dekat mereka mendengarkan tentang sejarah Blue Mosque secara gratis! hehehe, (salah satu trik ini*)
dari bapak guide yang berbahasa Indonesia saya jadi mengetahui kalau saja Blue Mosque dibangun bersemenkan telur burung Unta, itulah yang menyebabkan langit-langitnya tetap bersih tanpa gangguan sarang laba-laba. sayangnya saya tidak bisa berlama lama mendengarkan penjelasan Tour guide, waktu sudah menunjukkan pukul 4 lewat, hari sudah mulai gelap, kami akan segera pulang, karena sebentar lagi waktu berbuka puasa bagi Tari. malam hari yang panjang di musim gugur saat itu membuat kami tak sempat lagi berkunjung ke Hagia Sophia, padahal tempatnya berhadapan loh dengan Blue Mosque.
sebelum pulang foto depan hagia sophia |