Tepat pukul 11.05 waktu Istanbul, pesawat QR 482 mendarat dengan selamat di Attaturk International Airport. keluar dari badan pesawat saya dan kak asa segera menuju ke tempat pembelian visa sebelum menuju ke Imigrasi. tidak sulit bagi warga Indonesia untuk mendapatkan visa masuk ke negara Turki, cukup membeli Visa On Arrival seharga USD 25, dapat deh izin masuk ke Turki selama 30 hari.
setelah mengantri panjang diimigrasi, kami lanjut menuju ke pengambilan bagasi. tempat pengambilan bagasi ini berbeda dengan kebanyakan yang ada di bandara Indonesia. kalau di Indonesia bentuknya kebanyakan U, di attaturk bentuknya seperti angka 0 dan koper-koper akan lompat keluar dari bagian tengah, unik, bukan,,, hehehehe
setelah mendapatkan koper, saya dan kak asa langsung keluar bandara sambil melihat kiri kanan, berharap menemukan oranng berwajah Indonesia, sebelumnya saya sudah janjian dengan Sulih, seorang mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Istanbul, untuk menjemput kami di bandara. melihat sekeliling dan tidak menemukan seorang pun berwajah indonesia, akhirnya saya mencoba menghubungi melalui hp, untung saja telkomsel sudah kerjasama dengan Turkcell jadi ada sinyal di hp. setelah telponan, akhirnya ketemu juga dengan Sulih, kenalan dan pelukan. rasanya senang sekali bertemu saudara sebangsa se-tanah air di negeri orang.
keluar dari bandara, kita langsung naik metro (kereta listrik bawah tanah) menuju ke durak zincirlikuyu. situasi dan kondisi perjalanan dari bandara ke rumah/ apartemen sangat beda dengan kebiasaan yang ada di Indonesia, biasanya kan kalo di Indo, keluar bandara langsung naik taxi atau di jemput mobil menuju ke rumah, mau dapat macet berjam - jam juga sebenarnya tidak masalah, toh kita cuman duduk tenang tidak perlu berat berat jaga barang bawaan. tapi di sini beda banget, harus angkat barang sendiri, naik metro ganti naik tramvay, terus naik bus lagi, untung saja di bantu Sulih. waktu itu pas di atas tram terus berdiri di antara orang orang Turki sambil menahan beratnya koper supaya tetap berdiri, saya rasanya mau nangis dan kangeeeen sama Indonesia. kenapa juga tidak naik taxi ? transportasi umum di Istanbul jauh lebih aman dan cepat dari pada naik taxi, selain itu naik taxi dari bandara ke tujuan saya Umraniye, bisa sekitar 2 juta rupiah!
kan itu buat akomodasi selama di sana.. hehehe....
jadi hari itu setelah mendaratkan kaki di benua Eropa, saya kembali lagi ke Asia, karena apartemen teman saya berada di daerah umraniye (Istanbul - Asia), perjalanan ditempuh dengan menggunakan metro - tramvay - transit tramvay - bus. cukup melelahkan namun semua menyenangkan. perhentian terakhir saya di durak umraniye. sampai di durak umraniye kami langsung di sambut sarah, kebetulan saat itu sulih tidak terlalu hapal apartemen baru tari, jadi sarah sebagai penunjuk jalan. Tari sendiri, tidak ikut menjemput langsung karena hari itu dia ada ujian.
sampainya di sebuah flat yang kalo tidak salah bertingkat 4, sulih menekan bel flat tari di depan pintu masuk bawah sambil menyebut namanya, kemudian dari flatnya, tari pun menjawab dan menekan bel pembuka pintu masuk utama. awalnya saya berpikir akan mengangkat koper lagi naik ke lantai 2 karena apartemen di Turki berdasarkan info dari sebuah novel, tidak memiliki lift! tapi alhamdulillah, karena flat tari, salah satu flat yang baru, maka sudah dilengkapi dengan lift. keluar dari lift di lantai 2, tari dan zaynap abla (abla :panggilan kk dalam bahasa Turki) sudah menunggu kami di depan pintu, mereka menyambut dengan sangat ramah, kami saling berkenalan dan bercupika cupiki cupika (kok double?) yaa, itulah kebiasaan orang turki, saat cupika cupikinya di tambah cupika lagi, alias 3 kali. (sila dipraktekkan). hehehehe
masuk di flat, tari lalu mengantar ke sebuah ruang tamu yang berisi 5 sofa yang nantinya juga merupakan kamar saya, kak asa dan tari. kami duduk bersama di sofa bersama tari, sarah, sulih dan zaynap abla. zaynap abla ini ramah loh, sygnya ga bisa bahasa inggris, jadilah tari, sarah atau sulih jadi translater turkish - bahasa -turkish. hehehehe. duduk sebentar tari mengajak saya melihat seisi flat. yaah flat ini terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 toilet. minamalis but more than enough. pertama kali masuk ke flat ini saya langsung feel comfort, just like homey again!. di Flat ini di huni oleh 5 orang, 4 orang Turki asli dan 1 orang Indonesia (tari), jadi nantinya saya akan berinteraksi dengan OT (orang Turki) itu. kami disambut dengan sajian selamat datang .....
baklava, ekler dan cayi. ummm all the yummy!! saya paling suka sama ekler, enaak kayak kue sus. nah kalo turk cayi atau teh turki yang diminum dengan gelas teh khas turki ini aslinya rasanya pahit bangeeet, makin pahiit OT makin suka. tapi kalo untuk cayi yang dibuat di rumah rasanya tidak sepahit yang di cafe karena bisa di tambah gula 10 sendok teh.. hehehe
setelah menikmati ekler dan baklava, saya mandi dulu,bersih bersih setelah 18 jam perjalanan dari malam ke siang dan menyebrangi benua asia -eropa- asia. selesai mandi, ikut ngobrol ngobrol di dapur bareng sarah, tari dan sulih yang lagi masak makanan indonesia dengan bumbu turki, adik adik ini pada pintar masak, envy deh.. mereka masak ayam bumbu waktu itu dengan nasi indonesia, mengapa disebut nasi indonesia ? karena nasi khas orang turki itu sendiri dicampur minyak zaitun (kalo ga salah, hehehe).
selang beberapa jam kemudian tiba tiba datang mahasiswa Indonesia lainnya, Fuzna dan Siti (imut), mereka datang ke flat tari menyambung kedatangan kami di Istanbul, Masha Allah. pas mereka datang, kamipun makan bersama di ruang tamu, indahnya kebersamaan ^_^ sambil cerita banyak tentang kedatangan saya ke Istanbul, tentang asal mereka, ternyata mereka ada dari semarang, jawa timur dan beberapa dari Aceh. tak lama setelah makan bersama, sarah, sulih, siti dan fuzna pamit pulang ke flat mereka. walaupun waktu istanbul masih pukul 6 sore tapi mata saya sudah mengantuk hebat!! benar saja indonesia sudah jam 12 malam... hooaam. setelah sholat isya pukul 7 malam, saya pun terlelap ....
sampainya di sebuah flat yang kalo tidak salah bertingkat 4, sulih menekan bel flat tari di depan pintu masuk bawah sambil menyebut namanya, kemudian dari flatnya, tari pun menjawab dan menekan bel pembuka pintu masuk utama. awalnya saya berpikir akan mengangkat koper lagi naik ke lantai 2 karena apartemen di Turki berdasarkan info dari sebuah novel, tidak memiliki lift! tapi alhamdulillah, karena flat tari, salah satu flat yang baru, maka sudah dilengkapi dengan lift. keluar dari lift di lantai 2, tari dan zaynap abla (abla :panggilan kk dalam bahasa Turki) sudah menunggu kami di depan pintu, mereka menyambut dengan sangat ramah, kami saling berkenalan dan bercupika cupiki cupika (kok double?) yaa, itulah kebiasaan orang turki, saat cupika cupikinya di tambah cupika lagi, alias 3 kali. (sila dipraktekkan). hehehehe
masuk di flat, tari lalu mengantar ke sebuah ruang tamu yang berisi 5 sofa yang nantinya juga merupakan kamar saya, kak asa dan tari. kami duduk bersama di sofa bersama tari, sarah, sulih dan zaynap abla. zaynap abla ini ramah loh, sygnya ga bisa bahasa inggris, jadilah tari, sarah atau sulih jadi translater turkish - bahasa -turkish. hehehehe. duduk sebentar tari mengajak saya melihat seisi flat. yaah flat ini terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 toilet. minamalis but more than enough. pertama kali masuk ke flat ini saya langsung feel comfort, just like homey again!. di Flat ini di huni oleh 5 orang, 4 orang Turki asli dan 1 orang Indonesia (tari), jadi nantinya saya akan berinteraksi dengan OT (orang Turki) itu. kami disambut dengan sajian selamat datang .....
the sweetest Baklava, ekler dan Turk cay |
Turk Cayi (teh khas turki) |
setelah menikmati ekler dan baklava, saya mandi dulu,bersih bersih setelah 18 jam perjalanan dari malam ke siang dan menyebrangi benua asia -eropa- asia. selesai mandi, ikut ngobrol ngobrol di dapur bareng sarah, tari dan sulih yang lagi masak makanan indonesia dengan bumbu turki, adik adik ini pada pintar masak, envy deh.. mereka masak ayam bumbu waktu itu dengan nasi indonesia, mengapa disebut nasi indonesia ? karena nasi khas orang turki itu sendiri dicampur minyak zaitun (kalo ga salah, hehehe).
selang beberapa jam kemudian tiba tiba datang mahasiswa Indonesia lainnya, Fuzna dan Siti (imut), mereka datang ke flat tari menyambung kedatangan kami di Istanbul, Masha Allah. pas mereka datang, kamipun makan bersama di ruang tamu, indahnya kebersamaan ^_^ sambil cerita banyak tentang kedatangan saya ke Istanbul, tentang asal mereka, ternyata mereka ada dari semarang, jawa timur dan beberapa dari Aceh. tak lama setelah makan bersama, sarah, sulih, siti dan fuzna pamit pulang ke flat mereka. walaupun waktu istanbul masih pukul 6 sore tapi mata saya sudah mengantuk hebat!! benar saja indonesia sudah jam 12 malam... hooaam. setelah sholat isya pukul 7 malam, saya pun terlelap ....
sofa multifungsi. malam dijadikan tempat tidur dan dibawah ada semacam laci tempat menyimpan barang |
so happy to find home here... ^_^
No comments:
Post a Comment